Guru Oh Guru-Sebuah Episode yang Menyenangkan

Hari ini refleksi hari Guru. Dulu waktu kecil Momon pernah bercita-cita jadi guru mengaji. Karena rasa senang dan aneka warna ketika diulang guru mengaji di dekat rumah. Dan sudah kesampaian. Kala usia berapa, lupa. Momon juga pernah pingin jadi murid teladan. Kesampaian juga. Dengan keberuntungan dari Tuhan. Semua yang Momon cita-citakan, semua yang baik, selalu terjadi. Tuhanlah alasannya. Bukan karena Momon rajin, ulet, dan gemar menabung. You don't need to be number one to be special. You just need a value.

Waktu kuliah, Momon banyak belajar. Jauh lebih banyak dari ketika SMA dan SMP. Momon punya guru-guru lebih banyak. Ada itu, si Ayu, Budi, dan Kakaknya satu lagi siapa namanya Momon lupa. Mereka anak-anak nakal, karena suka minta-minta di lingkungan kampus. Padahal kampus kan bukan gedung BI yang banyak uangnya. Tapi kami juga salah. Oleh sebab suka berpenampilan rapi, wangi, dan tampak berada. Padahal ya sama seperti mereka, masih minta. Sama orangtua.
Momon juga punya guru-guru lain. Itu si Bapak-bapak yang jual tempura di depan gerbang. Ibu yang jual ayam kremes cabe ijo. Mbak-mbak yang suka bantuin Ibu. Mas Fendy, penjaga PKM. Pak Rektor. Bapak Pembantu Rektor tercinta. Bapak Dekan. Dan lain-lain yang kalo disebut semua jadi penuh ini halaman.

Mereka guru-guru Momon. Yang mengajarkan bersikap baik kepada semua orang. Tetap berprestasi tapi jangan lupa berkontribusi. Yang mengajarkan untuk terus bercita-cita. Dan boleh jadi apa saja. Apa saja. Sekehendak hati. Yang mengajarkan pula ilmu manajemen. Bahwa Rp 200.000 buat Bapak Tempura equal to 4 person in his life. Bahwa Rp 25.000 buat Ayu, Budi, dan Kakaknya sama dengan makan mereka dua-tiga hari. Bahwa Rp 200.000 yang sama, yang Momon habiskan untuk jajan dan pulsa, tenyata memiliki nilai distorsi tergantung siapa yang memegangnya. Bahwa Rp 25.000 yang sama, yang Momon habiskan buat sekali nonton film, tennyata bisa sedemikian bergizi buat anak-anak sekecil Ayu.

Momon waktu setelah itu pernah berjanji.
Tapi terlanggar juga. Oleh karena gaya hidup. Sungguh sangat susah berpura-pura menjadi orang susah.
Dan sungguh teramat mudah berpura-pura menjadi orang seperti engga kekurangan.

Momon jadi ingat signature kang Acha, yangmana selalu ada pesan singkatnya:
"Life is a never ending process of education"
Kalau begitu, selamatlah hari Guru! Untuk para Guru. Kalian tahu? Hidup menakjubkan bersama hadirnya kalian. Momon cinta sama kalian! ^_^

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Tidak ada komentar:

Posting Komentar